Kota-Akibat dari ulah manusia dan faktor alam, terumbu karang yang berada di perairan Jepara. 25 persen dalam kondisi rusak. Kerusakan terumbu karang tersebut, ternyata belum diimbangi kesadaran masyarakat untuk melakukan pembibitan karang.
Padahal,karang yang tumbuh sekitar pantai laut Jawa digunakan ikan untuk berkembang biak seperti bertelur. Demikian diungkapkan Kepala Seksi Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil pada dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara Dian Satriadi, Saat dihubungi,kemarin(2/4).
Untuk meminimalisir rusaknya terumbu karang menurut Dian, beberapa usaha telah dilakukan pihaknya. Salah satunya adalah penerapan peraturan desa dan usaha pembibitan terumbu karang dimasing-masing desa yang terletak di pesisir pantai Jepara.
"Kami sebenernya sudah melakukan beberapa kali usaha pengendalian ataupun meminimalisir rusaknya terumbu karang.Akan tetapi masyarakat sendiri kurang begitu merespon atau menjaga keberadaan karang."jelasnya.
Masyarakat desa pesisir pantai, menurut Dian, perlu dip[erkenalkan mengenai perawatan dan pembibitan terumbu karang. Hal ini digunakan untuk mengawali masyarakat agar mentaati perdes tentang terumbu karang. "Beberapa desa yang telah mempunyai perdes, diantaranya adalah desa yang ada di pulau Karimun Jawa dan desa Bondo,"ujarnya.
Terumbu karang yang masih bisa dikatakan bagus berada diwilayah pesisir utara dan barat pantai Jepara. hanya ada di pantai Teluk.Sedangkan untuk terumbu karang yang masih baik, ada diwilayah perarian Jepara di sekitar kepulauan Karimunjawa,"jelasnya.
Saat ini, pihak dinas telah melakukan usaha pengembangbiakan terumbu karang berupa transplantasi karang. usaha pembibitan tersebut, antara lain dengan menggunakan bantuan balok semen sebagai tempat tumbuhnya karang.
"Dahulu pernah menggunakan ban sebagai tempat karang tumbuh. Akan tetapi permukaan ban halus malah tidak bagus. Maka kami berganti dengan media balok semen, dan ternyata efektif,"Imbuhnya.(zen/mer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar