31 Mar 2010

Pentingnya Penguatan Pelatih Fasilitator Musrenbang Daerah


Kota-Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25 Tahun 2004 adalah forum antar pelaku dalam menyusun dan merumuskan rencana pembangunan nasional dan daerah. Perencanaan pembangunan menggunakan 4 pendekatan yaitu Politik, Teknokratik, Partisipatif, Top-Down dan Bottom-Up dan  Musrenbang. demikian disampaikan Nandang Suherman saat pelatihan untuk fasilitator musrenbang daerah, kemarin (29/3) di Bandung.
Musrenbang merupakan arena penggabungan keempat pendekatan tersebut, dengan harapan, musrenbang bisa menghasilkan perencanaan pembangunan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, jelas Nandang. 
Kegiatan ini untuk menyusun modul atau kurikulum bagi para pelatih fasilitator di daerah, tujuannya untuk mengembangkan model disain kelembagaan training untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraan musrenbang di daerah dan mengembangkan model disain training musrenbang dan kurikulum untuk pelatihan untuk pelatih (ToT) tingkat kecamatan dan fasilitator musrenbang desa, imbuh Nandang. 
Penyusunan Modul 
Sementara itu Rianingsih Johani dalam pemaparanya tentang modul mengatakan, ada tiga prinsip dalam penyusunan modul, yaitu pertama, satuan acara pembelajaran (SAP) yang menguraikan tata laksana belajar per topik atau Pokok Bahasan (PB).  
Kedua,lembar bantuan bacaan (LBB) ini lebih pada penggunaan media, dan ketiga,bahan bacaan (BB) materi ini sebagai bahan serahan (hand out) yang dibagikan pada peserta.jelas Ria. 
Hendrik, peserta dari lembaga  Somasi Mataram Nusa Tenggara Barat mengatakan, kami sangat senang dan menyambut positif kegiatan ini, karena dengan pembuatan modul ini akan membantu fasilitator musrenbang di kecamatan dan desa. 
Senada dengan itu, Yuni dari IDEA Yogyakarta mengatakan, kami senang dengan penyusunan modul ini, ini guna meningkatkan kemampuan fasilitator dalam mengawal pelaksanaan musrenbang.(JS/Badiul)







Tidak ada komentar: