“Muktamar adalah forum untuk mengkaji hasil-hasil pelaksanaan kegiatan NU, setelah itu menyusun program kerja baik jangka panjang maupun jangka pendek, selain itu muktamar juga arena pemilihan pengurus besar (PB) NU yang syarat dengan kepentingan, untuk itu perlu adanya penyikapan secara seksama, hal itu dismapaikan Rois Syuriah NU Jepara KH A Kholil, kemarin (9/3) di Gedung NU Jepara , Jalan Pemuda 51.
Untuk mematangkan rekomendasi NU Jepara dalam muktamar ke 32 nanti di Makasar. Mbah Kholil, sapaan akrab Rois Syuriah NU Jepara ini,memaparkan “Penyerapan aspirasi jamaah melalui structural NU, dalam hal ini Majelis Wakil Cabang (MWC), sangat diperlukan untuk melengkapi hasil rumusan rekomendas Pengurus Cabang (PC) NU Jepara di Muktamar nanti.jelasnya
Kemarin saya dan beberapa Kiyai menghadiri pertemuan Pengurus Wilayah (PW) NU se Indonesia di Kajen, pertemuan itu muncul dari keprihatinan para Kiyai terhadap NU, keprihatinana itu diantaranya soal adanya tanda-tanda perubahan tujuan dan fungsi syuriah. Selain itu juga bagaimana menjadikan NU tidak hanya menjadi Nahdlatul Juala atau Nahdlatul Kharokah. Tandas Mbah Kholil.
Rekomendasi
Ketua Tanfidz H Nuruddin Amin atau yang akrab disapa Gus Nung, mengatakan hasil penyerapan aspirasi kemarin, menghasilkan beberapa rekomendasi diantaranya, yakni pertama pemilihan Rois Am PB NU dilakukan Secara langsung oleh muktamirin.
Kedua,Merekomendasikan agar Dr KH Muhammad Sahal Mahfudz dipilih lagi menjadi Rois Am, alasanya “Mbah Sahal memiliki pemikiran dan wawasan yang luas dalam banyak ilmu, terutama soal ke-NU-an.
Ketiga, terkait dengan adanya pembahasan keorganisasian NU (AD/ART), NU Jepara lebih cenderung mempertahankan yang sudah ada, tapi tidak menutup kemungkinan menerima perubahan, jika itu dipandang bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi NU baik sebagi Jam’iyah maupun Jamaah.(JS/Badiul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar